Rabu, 10 Juni 2009

Mario Teguh Sahabat Indonesia yang terkasih

Semoga Golden Moment ini mendapati Anda sedang dalam kesungguhan yang prima untuk menjadikan minggu ini sebagai minggu pembeda dalam tahun yang sudah tidak muda lagi ini.

………..

Mario Teguh Golden Moment
DIA MENJADIKAN DIRINYA DISUKAI

………..

Tanda kedua bahwa seseorang memikirkan kualitas masa depannya, dan bersungguh-sungguh bertindak untuk memantaskannya bagi peran-peran yang baik dalam kemanusiaan adalah:

Dia menjadikan dirinya DISUKAI.

Setelah dia diterima dengan baik di lingkungan yang diinginkannya, dia harus menjadikan dirinya disukai oleh mereka yang telah menerimanya.

Orang yang disukai akan didahulukan, dikhususkan, diijinkan duduk lebih dekat, diijinkan untuk berada dalam suasana-suasana yang lebih pribadi dan meriah di antara orang-orang yang pergaulannya lebih terpilih.

Pribadi yang disukai ini mengerti bahwa semua orang membutuhkan perhatian, maka dia mendahulukan perhatian bagi orang lain.

Kalau dulu dia langsung bercerita mengenai masalah dan penderitaan hidupnya saat bertemu dengan orang lain, sekarang dia menahan diri.

Dia menanyakan kabar dan keadaan orang lain, memuji keindahan pakaian atau dandanan orang lain, menyampaikan terima kasih atas kehadiran orang lain, mengulangi cerita-cerita lucu mengenai anak-anak mereka, mendoakan kebaikan bagi orang tua mereka, dan menyampaikan bagaimana senang-nya dia dapat bertemu dan berbincang dengan rekan-rekan baiknya itu.

Dengan itu, dia akan segera merasa semua masalahnya tidak seberat yang dikiranya, dan bahwa ternyata dia menemukan kegembiraan dari mengutamakan perhatian bagi orang lain, dan bahkan dia akan juga menemukan bahwa orang lain banyak yang memiliki masalah yang lebih besar dan pelik daripada masalahnya sendiri.

Sampai di situ saja, kita dapat mengerti mengapa orang lain mendahulukan-nya sebagai teman berbincang, sebagai teman untuk menemukan penyelesaian bagi masalah-masalah kehidupan, dan sebagai teman dalam merayakan kegembiraan.

Maka jadikanlah diri Anda pencerah kehidupan orang lain.

Sadarilah bahwa tangan yang memegang lilin yang menerangi bagi kelurusan jalan orang lain, tidak akan menjadi tangan dari jiwa yang tersesat.

Pada sisi yang lebih ringan, seseorang yang disukai adalah orang yang mencerahkan suasana dengan senyum, dengan tawa, atau dengan canda yang membuat orang lain tertawa.

Kita semua sibuk, tegang, dan terbingungkan dengan tidak-jelasnya masa depan; maka jika ada jiwa yang ceria dan yang menceriakan suasana – jiwa itu akan diperhatikan lebih khusus oleh orang lain.

Tetapi janganlah seperti si Fulan, yang memang sangat periang dan ceria, tetapi yang tidak berhati-hati dengan kesesuaiannya dengan keadaan dan perasaan orang lain.

Suatu ketika dia datang bersama seorang rekannya yang melayat ke rumah kerabat yang seorang anggota keluarga kecintaannya baru meninggal.

Saat mereka memasuki halaman rumah yang khidmat dan penuh dengan untaian doa yang lirih dirambatkan ke langit, … dengan mata yang berbinar dia menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu dengan tangan terbuka lebar dan wajah yang semringah dia berseru lantang kepada semua pelayat yang hadir di rumah itu:

“Heeiiiii ….!!! Kenapa pada sepi dan murung begini???
Yang happy dong!? …
khoq kaya’ ada yang meninggal aja!? …”

Saya tidak mampu membayangkan reaksi dari para pelayat yang hadir di rumah itu. Tetapi yang pasti, akan banyak orang yang bertanya “Iku sopo ...?”

Dan itu adalah contoh, bahwa kita yang sudah disukai pun, akan kembali menjadi tidak diterima jika kita membatalkan penerimaan baik orang lain.

Maka marilah kita menjadikan diri kita diterima dengan menjadikan orang lain merasa nyaman untuk mengijinkan kita berada di lingkungan mereka.

Lalu jadikanlah diri kita disukai dengan menjadikan kehadiran kita pencerah bagi kehidupan orang lain.

Sampai di sini saja, kita – Anda dan saya, akan sudah melihat banyak perubahan pada kualitas kehidupan kita.

Kita akan dilebihkan oleh orang lain, walaupun kita masih banyak kekurangan. Kita akan didahulukan oleh banyak orang, walaupun kita masih sering terlambat dan belum menyelesaikan tugas.

Ingatlah, bahwa kesukaan orang lain kepada kita bisa menjadi tanda kesukaan Tuhan kepada kita.

………..

Rekan-rekan saya yang terkasih,

Begitu dulu ya?

Kalau Anda masih tertarik untuk membaca tanda ketiga bahwa seseorang bersungguh-sungguh memikirkan kualitas masa depannya, mohon Anda berkenan untuk inform saya ya?

Tetaplah menjadi pribadi kecintaan Tuhan.

Terima kasih dan salam super,

Mario Teguh

Copy from www.mtsuperclub.com
juni 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar